Senin, 14 Januari 2013

Risalah cinta

Dinginnya malam menyelimuti alam semesta. Angina malam menambah rasa syahdu. HPku masih aku pandangi tergeletak merana diatas kasur tempat tidurku. Sebuah radio menemaniku. Sedari tadi lagu-lagu rindu selalu terdengar dari sebuah stasion radio yang membuatku bertambah rindu akan kehadirannya.
Menunggu memang aktivitas yang menjemukan. Makanya, tidak ada orang yang mau jadi penunggu. Seperti halnya diriku. Sekarang aku masih menunggu kata sapa darinya. Entah sampe kapan dan mengapa aku nelakuin ini semua………..
Wahai angina malam, sampaikan salamku padanya
Tanyakan padanya, apakah dia masih mau berjumpa deganku?
Apakah ia masih memikirkan akan diriku?

Wahai angin malam
Maukah engkau menyampaikan salam rinduku pada kekasihku
Belailah rambutnya yang hitam kemilau
Untuk mengungkapkan dahaga cinta yang memenuhi hatiku

Ku coba pejamkan mataku dan kututup teilgaku. Tapi bayangmu dan suaramu masih menghantuiku. Wajahmu masih saja tersenyum padaku. Kucoba menghilangkannya. Tapi aku tak kuasa.
Inikah rasanya orang yang sedang dilanada rindu asmara. Dadaku sesak karaena menahan rindu. Meski baru 2 minggu tapi suddah tak tahan hidup jauh darimu.
Duhai dirimu yang selalu dalam pandangan
Siang selalu kupikirkan dan malam selalu kurindukan
Hanya untukmu seorang jiwaku rela menahan kesedihan dan kehancuran
Tak merasakah kau dengan semua itu?

Ku mengenal dirinya ketika hiking 2008 diselolahku. Waktu itu kita masih sama-sama baru. Hnaya saling menyapa karena masih belum ada papa-apa.
Dua bulan berlalu. Ku mulai akrab dengan dirinya. Riak-riak asmara mulai muncul kepermukaan. Hari-hariku habiskan berdua denganya, selalu bersamanya. Awalnya aku tidak simpat dengannya. Baru setelah mendengar cerita cntanya yang kandas, aku mulai merasa manja kepadanya.
Jeritanku menembus cakrawala
Memanggil namamu sebagai pengobat jiwa, penawar kalbu.
Taukah kau, bibir tipismu itu sperti sihir yang tidak bisa aku hindari
Ia menjadi sumber kebahagiaan yang telah memikatku untuk selalu mengenangmu
Membuat insane yang lemah ini tidak lagi mempunyai jiwa
Karena jiwaku telah tergadai oleh pesna yang memabukkannku
Jiwaku telah terbeli oleh gairah dan kebahagiaan cinta yang engkau berikan

Dan demi rasa cintaku yang mendalam aku rela berada dipuncak gunung salju yang dingin seorang diri
Berteman lapar; menahan dahaga
Wahai kekasihku, hidupku yang tak berharga ini suatu saat akan lenyap
Tetapi biarkan pesonamu tetap abadi selamnya dihatiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar