Dikota-kota besar memang sudah tidak asing dengan sajian hiburannya. Kebanyakan orang mempunyai persepsi negatif begitu mendengar
kata kehidupan malam kota metropolitan. Memang tidak semua yang masih
berada di luar rumah di malam hari melakukan aktivitas yang negatif. Kota-kota
yang kerap dijuluki kota metropolitan, punya ciri khas tersendiri dalam
gaya hidup dan perilaku masyarakatnya. Gaya hidup yang khas di
kota-kota besar tersebut adalah kehidupan malam. Kehidupan malam
memiliki fenomena yang sangat menarik, sehingga tak habis-habisnya untuk
diamati, dikaji, dan dianalisa. Berbagai bisnis hiburan pun ada yang
mengkhususkan hidup di malam hari seperti kafe, diskotik, klub, karaoke,
dan tempat-tempat sejenisnya. Sebagai sebuah hiburan, tempat-tempat
tersebut menyajikan berbagai menu .
Sisi gelap kehidupan malam kota metropolitan yang lebih sering diekspos media yaitu para pekerja seks komersil
yang beraksi di jalan jalan maupun diskotik. Di tempat inilah biasanya
musuh besar pemuda pemuda bangsa bersarang, yaitu seks bebas dan
narkoba. Gebyar kehidupan malam kota metropolitan seperti
ini tentu banyak diminati sekelompok orang yang mencari sebentuk
kepuasan pribadi, yang mengiginkan akan kebebasan dari aktivitas rutin
sehari-hari. Pada akhirnya tidak jauh dari seks dan uang. Kehidupan
semacam ini bisa menjerumuskan dalam satu kehidupan semu dan samar. Di
kota metropolitan, aneka warna kesenangan hidup bisa ditemukan di
mana-mana, seperti di sejumlah tempat hiburan yang tersebar di setiap
sudut kota, untuk kalangan bawah, menengah, sampai kalangan atas.
Bagi mereka yang berduit dan suka memanjakan
diri untuk melampiaskan kebebasan seksualnya, kota metropolitan memang
segalanya. Akan tetapi, kehidupan seks di koa tersebut sesungguhnya tak
lebih sebagai barang semu. Sesungguhnya tak satu pun yang mampu
memberikan rasa bahagia kedalaman dalam diri, karena semua itu ujungnya
adalah uang. Rayuan, kemanjaan yang disajikan perempuan-perempuan
cantik di sana hanya bagian dari mekanisme pasar.
Hal ini memang dramatis di mana seks dan
uang, di dalam dunia malam kota metropolitan telah dihargai secara
nominal dan matematis. Dengan seksualitasnya, manusia memang bisa saja
memperoleh gairah untuk menjalani hidup. Namun, bila semua tabu dan
norma telah dilanggar bahkan dilupakan, tentu amat sulit untuk
membangkitkan kegairahan dalam kehidupan.
Fakta tentang kehidupan seksual di kota
metropolitan, jelas tidak akan mampu memberikan makna mendalam bagaimana
orang memahami kebutuhan seksnya. Ini sedikit menggambarkan bahwasanya
gaya hidup metropolis ternyata lebih suka memanjakan kenikmatan hidup
yang semu ketimbang merefleksikan kehidupan secara mendalam. Kebudayaan
mereka ternyata telah dikendalikan oleh nafsu syahwatiah saja norma dan
moral (agama maupun sosial) dilanggar dan diabaikan bahkan semuanya
terbuka dan bebas. Banyak yang awalnya berniat hanya untuk
mencoba namun kemudian tak kuasa menghentikan diri untuk tak
mengulanginya lagi. Namun juga banyak yang tak tahu apa-apa, hanya
sekedar memenuhi ajakan teman, lalu akhirnya jadi terjerumus. Dan banyak
juga yang sudah terjerumus dan mengajak orang lain agar sama-sama
hancur. Ditengah perkembangan jaman dan kemerosotan moral, masih ada
harapan dengan hadirnya pemuda bangsa yang berbekal ilmu untuk
menyuarakan dan melaksanakan perubahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar